Merespon Tantangan Global

Home / Merespon Tantangan Global

2017 – 2022 (Merespon Tantangan Global)
2021_Tim
Berdasarkan rencana strategis Wisnu tahun 2017, ditetapkan bahwa program pokok Wisnu dilaksanakan di kawasan desa (dinas) dan desa adat di Provinsi Bali, bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah desa (perangkat desa dan prajuru adat) dalam rangka penguatan implementasi kewenangan desa dan kawasan perdesaan.
Riset dan Pemetaan Partisipatif
SLPP_Peta Bali
Strategi Riset/Pemetaan Partisipatif dan Penyusunan Rencana Strategis masih dilakukan Wisnu hingga saat ini. Bedanya, saat ini Wisnu secara formal bekerja sama dengan kelembagaan desa, baik desa adat maupun desa dinas. Hingga saat ini, sudah ada 23 peta desa yang dihasilkan Wisnu bersama masyarakat desa secara partisipatif. Beberapa di antaranya difungsikan sebagai dasar penyusunan rencana kelola ruang desa, alat advokasi, atau atau alat resolusi konflik. Hasil pemetaan juga berupa buku Profil Desa yang berisikan informasi sosial budaya dan ekonomi masyarakat, baik potensi sumber daya maupun permasalahannya. Saat ini ada delapan desa dan dua kawasan yang sudah memiliki buku profil wilayah, di mana beberapa di antaranya juga disertai dengan informasi paket ekowisata yang dikembangkan.
-Pemetaan Areal Konservasi
2022_BRWA
Pemetaan tematik untuk areal konservasi dilakukan di Banjar Dukuh Sibetan dan Desa Adat Tenganan Pegringsingan di Karangasem, serta Desa Adat Mujaning Tembeling di Nusa Penida. Pemetaan ini merupakan bagian dari program ICCAs (Indigenous Peoples and Local Community Conserved Areas) atau AKKM (Areal Konservasi Kelola Masyarakat).
-Studi Tematik
2017_AAG / 2022_KBLBB
Selain riset sosial budaya ekonomi desa, Wisnu juga melakukan riset atau studi tematik. Ada tiga studi yang dilakukan pada periode ini, yaitu
1.Pengelolaan Sampah Kota Denpasar sebagai Secondary City

2.Menenun Waktu: Kisah Tradisi Tenun di Tenganan Pegringsingan, Sidemen, dan Tanglad Nusa Penida

3.Kajian Kendaraan Listrik di Bali (Bali E-Mobility: Need Assessment for Village Community in Bali), dilakukan di Desa Adat Kerobokan-Badung dan Desa Peliatan-Gianyar.

Pemberdayaan Komunitas
2023_Bale Melajah
Salah satu bentuk nyata dari pemberdayaan/pengelolaan sumber daya komunitas adalah pembentukan dan pengelolaan pusat belajar, sebagai cara menyebarluaskan praktik-praktik pengelolaan sumber daya oleh komunitas secara berkelanjutan. Saat ini ada dua konsep pusat belajar yang sudah terimplementasi nyata, yaitu pusat belajar untuk pengelolaan ekologis pulau kecil dan pusat belajar pengelolaan hutan adat
-Ekologis Nusa Penida
2020_RB
Terletak di Bukit Keker – Banjar Nyuh, Desa Nyuh Kukuh, sehingga dinamakan Rumah Belajar Bukit Keker. Rumah belajar ini sebagai miniatur Nusa Penida, dibangun sebagai tempat untuk memahami cara hidup masyarakat Nusa Penida secara utuh. Melalui program Ecologis Nusa Penida diharapkan secara perlahan pulau kecil ini mampu mengembalikan dan meningkatkan ketahanan sosial budaya – ekologis sebagai upaya menghadapi desakan globalisasi dan perubahan iklim di pulau kecil.


-Desa Wana Edukasi
2021_Bale Melajah
Pusat belajar ini dinamakan juga Bale Melajah, ditujukan sebagai tempat belajar pengelolaan hutan adat yang lestari sebagai bagian dari Desa Wana Edukasi. Pengadaannya ditujukan juga sebagai salah satu cara untuk mengembalikan kesucian dan fungsi kawasan hutan dan danau Tamblingan (Alas Mertajati) sebagai hutan adat.

Penyebarluasan Kesadaran
2022_Poster
Program penyebarluasan kesadaran pada periode ini dilakukan melalui Teras Sharing bersama generasi muda, serta kampanye kesehatan sebagai cara merespon Covid-19. Media yang digunakan adalah diskusi, workshop, media cetak, serta pentas seni.
-Teras Sharing
2018_TSTenun
Kegiatan Teras Sharing dilakukan secara reguler setiap bulan pada tahun 2017 – 2018, ditujukan untuk sebagai ruang diskusi Wisnu dengan masyarakat luas, terutama anak muda. Ada dua tema yang kemudian berlanjut menjadi kegiatan Wisnu, yaitu Katakan dengan Tenun berlanjut dengan riset dan menjadi buku Menenun Waktu, juga workshop Membuat Sabun Natural menjadi usaha Sabun Dwe Natural.
-Covid-19
2022_Seni
Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan UNICEF melakukan kampanye yang dinamakan RCCE (Risk Communication and Community Engagement), yaitu Penyebarluasan Informasi dan Pelibatan Masyarakat sebagai bagian dari kampanye #BaliBangkit. Kegiatan utama yang dilakukan adalah mempromosikan perilaku penanggulangan Covid-19 melalui gerakan Prokes 3M+ dan vaksinasi Covid-19 di kelompok masyarakat sasaran. Wisnu melakukan penyebarluasan informasi dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam mendukung #BaliBangkit, di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar.

Upaya Kemandirian Lembaga
Wisnu Profil_009
Merupakan upaya berkelanjutan menuju kemandirian lembaga di bidang ekonomi, sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya komunitas di desa. Selain dalam hal pertanian, dalam periode ini dikembangkan juga usaha sabun natural dan olahan pangan.
-Kebun Mandala
2019_Kebun
Wisnu mencoba mengembangkan kebun pekarangan organik pada lahan seluas sekitar dua are. Aneka jenis sayuran ditanam di atasnya, seperti selada hijau dan merah, bayam, kangkung, kacang panjang, terong, serta kenikir sebagai pengusir hama. Kompos dibuat dari campuran kotoran sapi dan sampah dedaunan. Hasilnya bukan hanya dimanfaatkan oleh staf Wisnu, melainkan juga oleh tetangga sekitar dan tamu-tamu yang datang ke Wisnu.
-Dwe Natural
2020_Sabun
Sabun Natural Dwe diciptakan berdasar pada kondisi yang terjadi di Bali, yaitu semakin menurunnya kualitas air permukaan, keberadaan kelapa daksina bekas upacara, serta banyaknya sampah di antaranya bungkus sabun mandi dan kertas bekas. Selain itu, Bali juga memiliki aneka jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan bersamaan dengan kelapa bekas upacara dan sampah kertas sebagai upaya ikut menjaga kualitas air.

-Dwe Toko
2023_Dwe
Merupakan usaha yang dikembangkan dari beberapa program yang telah dilakukan. Usaha ini ditujukan untuk menindaklanjuti kegiatan-kegiatan pengolahan pangan dan pembuatan kerajinan desa. Saat ini ada 15 produk yang dikelola oleh Dwe Toko, yaitu produk Mertajati Tamblingan (keripik keladi, keripik pisang, abon nangka, kopi bubuk), Hang Nusa (mangleng, keripik waluh), Bumiaga (kerupuk teep, kerupuk gatep, kerupuk batuncagi, cookies teep, beras coklat, VCO, sapu jaka, arak pakel), dan Moeding (minyak kelapa). Dwe Toko juga mendistribusikan produk sandang, yaitu tenun Nusa Penida (cepuk, rangrang, basang sampi) dan tenun plendo Tenganan Pegringsingan.