Suara Remaja Terasing di Teras Sharing

Suara Remaja Terasing di Teras Sharing

Oleh Widayanti Arioka

12 Agustus merupakan tanggal yang disepakati untuk memperingati Hari Remaja Internasional.

Memperingati Hari Remaja Internasional, Yayasan Wisnu bekerjasama dengan Yayasan Kampung Halaman dan program Jalan Remaja 1208 memutarkan video-video diary karya remaja dari berbagai komunitas di Indonesia. Pemutaran video diary remaja dengan tema “Terasing” ini juga diselenggarakan secara serempak di 25 titik bioskop remaja pada 12 Agustus 2017.

Kegiatan yang diberi tajuk “Teras Sharing” ini dilaksanakan di Geo Coffee & Co-Roastery House. Pemutaran video diary remaja hasil seleksi program Jalan Remaja 1208 ini dimulai pada pukul 19.00 WITA, dan dihadiri oleh 25 penonton. Ada 5 video diary remaja dan 1 video terkait tema “Terasing” karya sineas Bali yang diputar malam itu.

Teras Sharing dibuka dengan pemutaran video “Diasingkan Jaman”, karya “Rumah Belajar Ilalang” Jepara, yang dilanjutkan dengan video “Prasangka” dari ekstrakulikuler sinematografi “Kamera” SMA Negeri 1 Jepara. Kemudian, diputarkan pula video “LOST” dari komunitas “Tangga Film” Tasikmalaya, video “Serba Salah” karya “Al-Anwar Media Utama” Jombang, dan “3 Cerita yang Terasing” karya komunitas “Sangkanparan” Cilacap.

Video bertajuk “Ayu”, karya AVB Media Asia dan Yayasan Gerakan Indonesia Bisa (GERASA), menjadi video terakhir di Bioskop Remaja kali ini. Video ini merupakan adaptasi dari sebuah kisah nyata di Bali. Menceritakan tokoh Ayu yang sejak kecil mengalami pelecehan seksual dari ayah tirinya. Kondisi masa kecilnya ini kemudian membuat dirinya terasing sejak kecil hingga masa remajanya.

Pemutaran video kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi terkait video-video diary yang telah disaksikan.

Diskusi diawali dengan penjelasan dari Ima Puspita Sari, salah satu juri seleksi video diary, terkait proses pemilihan tema Jalan Remaja tahun ini. Dijelaskan oleh Ima bahwa tema “Terasing” merupakan hasil dari kegiatan Rembuk Remaja se-Jawa yang dilakukan Yayasan Kampung Halaman. Dari kegiatan Rembuk Remaja tersebut ditemukan berbagai permasalah remaja, yang kemudian dirumuskan menjadi satu benang merah yakni kata “terasing”.

Ima juga mengutarakan kekagumannya pada upaya kawan-kawan remaja menyuarakan pandangan mereka tentang keterasingan. Para remaja berhasil menerjemahkan tema “terasing” tidak hanya terkait dengan permasalahan-permasalahan besar seperti kasus AIDS atau disabilitas, tapi keterasingan juga bisa dirasakan pada masalah sehari-hari seperti kasus putus cita di video LOST atau bagaimana remaja menghadapi tuntutan dari lingkungan sosialnya di video “Serba Salah”.

Beberapa penonton juga merefleksikan permasalahan yang diangkat dalam video diary. Bahwa remaja memiliki kerentanan terhadap keterasingan, bahkan oleh interaksi sosial sehari-hari mereka. Namun ternyata, permasalahan sehari-hari tersebut ternyata tidak hanya dirasakan pada masa remaja tapi masih juga dialami di masa dewasa.

“Sebenarnya masalah yang diangkat di video Serba Salah itu nggak cuma dialami mereka yang remaja. Sampai dewasa juga kita alami. Ketika kuliah, ditanya kapan lulus. sudah lulus, ditanya kerja dimana. Setelah kerja, ditanya kapan menikah. Setelah menikah, ditanya kapan punya anak. Setelah punya anak, ditanya kapan mau bikini adiknya. Begitu saja terus. Sepertinya semua yang sudah kita lakukan nggak pernah cukup, serba salah terus”, ungkap Lisa, salah seorang penonton.

Teras Sharing kali ini juga menginspirasi para penonton yang berasal dari berbagai komunitas untuk mulai berkolaborasi dengan remaja, baik di tingkat komunitas maupun lingkungan kampus, untuk membuat video-video remaja. Harapannya, tahun berikutnya video diary dari Bali bisa turut meramaikan Jalan Remaja 1208.

Salah seorang penonton bahkan menawarkan tema “petualangan” sebagai tema video diary Jalan Remaja 1208 tahun berikutnya. Hal ini terkait dengan fenomena remaja saat ini yang senang berpertualang ke berbagai tempat, dan permasalahan yang muncul dari tren “my trip, my adventure” yang terjadi di kalangan remaja.

Teras Sharing sendiri adalah kegiatan yang digagas Yayasan Wisnu sebagai ruang diskusi untuk merespon masalah-masalah sosial dan lingkungan khususnya di Bali. Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan ini diharapkan bisa berlanjut secara rutin setiap bulannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.